PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024 masih dua tahun lagi. Namun sejumlah lembaga survey mulai bergerak menyerap dan memetakan isu serta aspirasi warga Jawa Barat terkait figur calon gubernur di Pilkada 2024. Salah satunya adalah Poldata Indonesia Consultant.
Saat
ditanya wartawan, Kamis (27/01/2022), Direktur Eksekutif Poldata Indonesia
Fajar Arif Budiman mengatakan, dari hasil survey mutakhir yang dilakukan
lembaganya, muncul sejumlah nama tokoh yang dianggap layak memimpin Jawa Barat
ke depan. Antara lain, M. Iriawan, figur Ketua Umum PSSI saat ini, yang akrab
dipanggil "Iwan Bule".
Ketum PSSI M. Iriawan atau Iwan Bule (sumber:net) |
Sosok
Iwan Bule, kata Fajar, memang cukup dikenal sebelumnya. Tahun 2018 Iwan Bule
pernah duduk sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat. Kemudian Jenderal Polisi
bintang tiga ini pun, tahun 2013 pernah
menjadi Kapolda Jawa Barat.
Selain
nama Iwan Bule, lanjut Fajar, ada juga nama Eddy Soeparno, politisi PAN yang
kini tercatat sebagai anggota DPR-RI. Selain sebagai politisi, sosok Eddy juga
dikenal sebagai pengusaha. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Komite Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk Inggris dan Eropa Barat.
Selanjutnya
dijelaskan Fajar, ada pula nama Mulyadi, politisi asal Partai Gerinda. Menurut
Fajar, jika Partai Gerindra masih menilai Mulyadi sebagai kadernya yang pas untuk posisi Jabar 1, maka
ia punya peluang untuk itu.
Sementara
nama-nama lain yang sudah cukup dikenal publik yang juga muncul dalam survey
dan pemetaan yang digelar Poldata Indonesia, kata Fajar, yakni Celica, Dedi Mulyadi, Bima Arya, Desi
Ratnasari,Diah Pitaloka, Farhan, termasuk Atalia PR, Istri dari Gubernur Jawa
Barat saat ini.
Namun
Fajar menggarisbawahi bahwa peluang tersebut pada akhirnya kembali kepada
pertimbangan dan sikap para tokoh itu sendiri, apakah mau atau tidak menerima
permintaan masyarakat Jawa Barat untuk maju sebagai calon dalam Pilkada Jawa
Barat.
Hasil
survey itu, dijelaskan Fajar, masih bisa berubah tergantung sejumlah faktor
yaitu political will para tokoh, rasionalitas pemilih, tingkat kepuasan publik
serta afiliasi politik
“Nanti tinggal kita tunggu saja dari tokoh-tokoh
di atas. Kita lihat saja ke depan apakah ada pergerakan untuk meningkatkan popularitas
mereka di mata masyarakat Jawa Barat," pungkasnya. (*)
0 comments:
Posting Komentar