01 Januari 2022

MERACIK PIKIR DAN RASA (SERI 1): AR-RAHMAN, ALLAH YANG MAHA PENGASIH

ASMAUL husna yang menempati urutan pertama dari 99 penyifatan terbaik untuk Allah Swt. ini penting sekali bagi saya. Tentu saja setelah saya tempatkan posisi superlatif Allah atas makhluk.  Abdurrahman, ayah saya. Putra Bugis asli. ‘Abduartinya hamba. Rahman artinya Maha Pengasih. Jadi, hambanya Sang Maha Pengasih. Dalam pelafalan negeri Anging Mamiri, Abdurrahman dipanggil menjadi Beddu Lamang.

Menyebut nama ayah saya, mewujudlah kewelasan makhluk yang meneladani Allah Ar-Rahman. Wajah ayah saya garang layaknya putra Bugis. Intonasi bicaranya pun tinggi, nyaris mirip orang yang marah-marah. Pernah ibu saya protes, “Jangan marah begitu!” Dan, masih dengan nada tinggi, ayah saya menjawab, “SIAPA YANG MARAH?”

Lantas, di mana kewelasan yang saya sebut-sebut tadi? Suatu ketika saat saya usia 10 tahunan. Hujan turun deras sore itu. Pagar besi halaman rumah kami berderit, tanda ada yang membuka. Rupanya, seorang gila dengan tubuh kotor dan pakaian compang-camping masuk dan berdiri mematung di teras. Ibu saya langsung sewot.Dia cepat-cepat membawa sapu hendak mengusirnya. Dengan sigap, Ayah saya menghadang Ibu. “Kasihan,” ucapnya. Ibu lalu duduk dengan wajah kesal.

Ayah lantas pergi ke kamar, mengambil handuk, baju, dan celana panjang dari lemarinya. Dia kemudian keluar dan menyapa si orang gila. Orang itu menatap Ayah dengan ketakutan. Ayah mendekatinya, dan tanpa risih mengeringkan tubuh orang itu dengan handuk lalu menyuruhnya mengganti baju dan celana. Tak sampai di situ, dia pun mengambil makan dari dapur lalu memberikannya kepada orang itu. Dan, Ibu masih saja duduk di kursi makan dengan wajah kesalnya.

Hati sewelas apa yang sanggup melakukan hal itu? Tanpa basa-basi. Tanpa pencitraan. Masih banyak kisah kewelasan Ayah dalam kenangan saya. Tak hanya kepada manusia, juga kepada hewan. Seeekor kucing liar yang selalu diberinya makan bahkan menjadi jinak dan hingga sekarang  setia menungguinya di teras masjid, menunggu ayah saya keluar dari pintu masjid untuk ‘mengawal’-nya pulang ke rumah. Allahu Rahman, limpahkan kewelasan-Mu bagi dia ayahku, ayah kami. Aamiin. (*)

RUBRIK "DAPUR BU ANI" diasuh oleh: Indrayani Mallo (Bu Ani), Penulis, Guru SD Muhammadiyyah 7 Antapani Bandung

 

Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar